Seorang Sosiolog Hanya Bertugas Menyajikan Hasil Penelitian Terhadap Permasalahan Yang Ada Di Dalam – Pemberitahuan Penting Pemeliharaan Server Terjadwal pada hari Minggu, 26 Juni (GMT) dari pukul 02.00 hingga 08.00. situs tidak akan berfungsi selama waktu yang ditentukan!
Tabel 5.1 Frekuensi kunjungan perpustakaan siswa kelas XII dalam seminggu terakhir Frekuensi Kategori (f) Sangat sering 25 Sering 20 Sangat sering 15 Jarang 10 Jumlah 70 2) Code sheet Code sheet dapat disusun dengan menggunakan kemampuan komputer. Biasanya, tabulasi dengan cara ini hanya efektif bila variabel dan responden yang diteliti banyak. Jenis tabel yang biasa digunakan dalam tabel data adalah tabel frekuensi dan tab silang. 1) Tabel Frekuensi Tabel frekuensi adalah tabel yang menunjukkan berapa kali sesuatu terjadi. Tabel ini dapat dibagi menjadi tabel frekuensi relatif, yaitu tabel frekuensi yang berisi persentase, dan tabel frekuensi agregat, yaitu tabel frekuensi yang berisi angka agregat. Contoh tabel frekuensi. Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%) Laki-Laki 28 56 Perempuan 22 44 Jumlah 50 100 2) Tabulasi Silang Setiap objek kemudian disusun dengan cara membagi setiap objek menjadi dua sub unit atau lebih dari setiap kategori. Manfaat pembuatan tabel silang antara lain sebagai berikut. a) Menganalisis hubungan antar variabel yang terjadi. b) Untuk melihat bagaimana dua atau lebih variabel berhubungan. c) Mengelola data untuk tujuan analisis statistik. d) Mengontrol variabel tertentu untuk menganalisis apakah ada hubungan tertentu. e) Kesalahan pengecekan kode atau jawaban dari daftar soal 144 SMA dan MA Sosiologi Kelas XII
Seorang Sosiolog Hanya Bertugas Menyajikan Hasil Penelitian Terhadap Permasalahan Yang Ada Di Dalam
Contoh tabulasi silang Tabel 5.3 Frekuensi kunjungan ke perpustakaan pada minggu terakhir siswa kelas XII menurut jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Sangat sering f% f% f% Sering 10 20 12 24 22 44 Sangat sering 12 24 19 38 Jarang 7 14 48 36 7 14 24 00 24Jumlah 28 56 22 44 50 100d. Analisis data Tahukah Anda? Pada dasarnya pengolahan data dalam penelitian sosial bukanlah Analisis data adalah proses menjauhi penggunaan metode statistik tertentu. Penyederhanaan statistik data ke dalam bentuk memainkan peran yang sangat penting baik dalam persiapan yang mudah dibaca dan perumusan hipotesis, pengembangan instrumen, dan interpretasi instrumen. Dalam proses penelitian ini, pengembangan proyek penelitian, data statistik sering digunakan untuk menentukan. Dalam pengambilan sampel yang salah serta analisis data. Salah satu fungsi utama statistika adalah untuk menyederhanakan data penelitian. Kegunaan statistika dalam penelitian adalah sebagai berikut. jumlah data yang sangat besar disederhanakan dan 1) Alat untuk menemukan kausalitas antara keduanya lebih mudah dipahami. Untuk melihat apakah statistik membandingkan hasil hubungan yang benar-benar kausal atau terkait dengan yang diperoleh dengan hasil yang tidak, atau dengan menambahkan lebih banyak variabel. terjadi secara kebetulan, sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji 2) Menyediakan metode sederhana untuk mengklasifikasikan apakah hubungan yang diamati dalam data benar-benar terjadi dan menyajikan data dengan lebih mudah sebagaimana adanya untuk memudahkan pemahaman. hubungan yang sistematis antara variabel yang diteliti atau hanya 3) Untuk membantu peneliti menyimpulkan bahwa sesuatu terjadi secara kebetulan. perbedaan yang dihasilkan memang berbeda nyata. Sumber: Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995 4) Secara teknis dapat digunakan untuk menguji hipotesis, hal. 263 bahwa itu dapat membantu peneliti memutuskan apakah akan menerima atau menolak hipotesis. 5) Untuk meningkatkan ketelitian peneliti dalam mengambil keputusan tentang hasil yang akan ditarik. 6) Memungkinkan penelitian untuk melakukan kegiatan ilmiah secara lebih ekonomis. Pengolahan data statistik pada dasarnya merupakan metode pengolahan data kuantitatif yang sederhana agar data penelitian dapat masuk akal. Pengolahan data statistik dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk distribusi frekuensi dan pengukuran konsentrasi. 1) Distribusi Frekuensi Data penelitian lapangan harus diatur atau disesuaikan lebih lanjut untuk memfasilitasi penelitian sosial 145
Prosiding Seminar Nasional Pnfi 2016 Univeristas Negeri Yogyakarta By Pls Fip Uny
Terkait dengan masalah yang sedang dipahami atau diselidiki oleh pembaca dan pemangku kepentingan. Misalnya dengan melakukan distribusi frekuensi. Contoh: Kita mendapatkan data nilai ulangan harian Sosiologi untuk 25 siswa sebagai berikut. 87 9 5 8 58 8 7 8 99 7 6 7 65 6 9 7 76 5 5 6 Data masih belum tersusun dengan rapi sehingga sulit untuk dipahami. Untuk memahami data, perlu untuk mengaturnya secara berurutan sesuai dengan distribusi frekuensi. Setelah disortir, datanya seperti terlihat pada tabel distribusi frekuensi di bawah ini. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Nilai Ulangan Harian 25 Mahasiswa Sosiologi Nilai Frekuensi (f) 5 5 6 5 7 6 8 5 9 4 Jumlah 25 Setelah dilakukan distribusi frekuensi kemudian diurutkan dan disajikan dalam distribusi relatif (persentase distribusi). Tabel 5.5 Distribusi Nilai Ulangan Harian Frekuensi Absolut dan Relatif Sosiologi (N=25) Frekuensi Perhitungan Persentase Persentase (f) (%) 5 5/25 x 100% = 20 6 5 5/25 x 100% = 20 20 7 5 6 / 25 x 100% = 24 20 8 6 5/25 x 100% = 20 24 9 5 4/25 x 100% = 16 20 4 16146 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII
Setelah frekuensi absolut dan frekuensi relatif diketahui, maka frekuensi kumulatif masing-masing dapat dimasukkan Frekuensi kumulatif adalah banyaknya frekuensi dari suatu kategori data tertentu dan banyaknya frekuensi dari kategori data sebelumnya Tabel 5.6 Distribusi Absolut, Relatif dan Relatif Frekuensi. Frekuensi Kumulatif Sosiologi Pengulangan Hukum Harian (N) =25)Nilai Frekuensi f Persentase Perhitungan Persentase Persentase (%) Kumulatif(%)(f) Kumulatif55 5 5/25 x 100% = 20 20 2065 10 25/5 x 100 = 20 20 4076 16 6/25 x 100% = 24 24 6485 21 5/25 x 100% = 20 20 8494 25 4/25 x 100% = 16 16 1002) Pengukuran konsentrasi dan kesiapan Data mentah berupa distribusi frekuensi memberikan informasi umum saja. Untuk mendapatkan ciri suatu nilai numerik, peneliti dapat menggunakan ukuran konsentrasi yang terdiri dari modus, median, dan mean. a) Mode Mode adalah ukuran konsentrasi yang menunjukkan frekuensi tertinggi dari suatu kumpulan data. Data skala nominal hanya dapat dianalisis menggunakan modus. Cara menentukan modus adalah dengan mengurutkan atau menyusun data dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian kita mencari nilai dengan frekuensi tertinggi. Rumus Mo L ª fa fa fb º i atau Mo U ª fa fb fb º i « + » « + » ¬ ¼ ¬ ¼ Catatan: Mo = modulesL = batas bawah real interval kelas yang mengandung modul = frekuensi di atas nilai modefb = frekuensi dibawah nilai yang mengandung modus = ukuran interval kelas U = batas atas sebenarnya dari interval kelas yang mengandung modus 147
Contoh dan Penyelesaian (1) Data dengan nilai 60, 55, 65, 60, 70, 65, 75, 80, 70, 70 diperoleh dari pengumpulan data dalam satu wilayah data. Berdasarkan data tersebut, perhitungan modus adalah sebagai berikut. berikut. Nilai frekuensi (f) 55 1 60 2 65 2 70 3 kelas modus 75 1 80 1 Setelah masuk ke tabel distribusi frekuensi, frekuensi 3 tertinggi adalah data dengan nilai 70. Jadi modusnya adalah 70.(2) ) Data kelompok Skor Tes Sosiologi SMA Pelangi dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi di bawah ini. Nilai frekuensi (f) 60 – 64 25 65 – 69 32 70 – 74 40 kelas mode 75 – 79 21 80 – 84 12 85 – 89 20 90 – 94 11 95 – 99 2 Perhitungan mode pada tabel di atas adalah sebagai berikut. Mo = = = = 69,5 + 1,98 = 71,48148 SMA Sosiologi dan MA Kelas XII
Atau Mo = == = 74, 5 – 3, 02 = 71, 48 b) Median Median adalah titik tengah yang membagi semua angka (data) menjadi dua bagian yang sama. Cara mendefinisikan media. (1) Median adalah nilai rata-rata untuk satu jumlah data. Misalnya, data yang diperoleh dari hasil tes 5 siswa adalah 5, 6, 7, 8, dan 9 setelah disusun berdasarkan urutan nilai. Maka mediannya adalah 7. (2) Untuk data tunggal yang berpasangan, angka, median ditentukan dengan rumus sebagai berikut. 77MU44e, , 55ª¬« f21a«¬ª¬f+235bx123fbk3º¼» º»¼ 253ix2kº¼» 15 kn Keterangan: 2 k = konstanta X = nilai data n = jumlah observasi (3) Median dapat ditentukan untuk data yang dikelompokkan. dengan rumus berikut. Me L ª 1 n fcb º i atau Me U ª 1 n fca º i « 2 f1 » « 2 f1 » ¬ ¼ ¬ ¼ Keterangan : M e = median n = jumlah item fcb = frekuensi kumulatif dibawah nilai yang mengandung median f 1 = frekuensi nilai dengan median U = batas atas sebenarnya dari nilai yang mengandung median f ca = frekuensi kumulatif atas nilai dengan median i = ukuran interval kelas L = batas bawah sebenarnya dari nilai yang mengandung median penelitian sosial 149
Psikologi Ulayat Archives
Contoh dan Solusi(1) Data Tunggal Perhatikan tabel distribusi frekuensi di bawah ini. Nilai Frekuensi (f) Frekuensi. Pasir. frekuensi Kum. Lebih dari 2 1 60 1 3 5 59 6 4 6 54 12 5 9 48 21 6 17 39 38 7 12 22 50 8 6 10 56 9 4 4 4 4 60 Berdasarkan data pada tabel di atas n = 60 (genap ), maka perhitungan media adalah sebagai berikut. Letak mediannya adalah k n 60 30 22 Jadi mediannya terletak pada nilai data ke-30 dan ke-31, sehingga mediannya adalah sebagai berikut. I = = 1 2 x30 x30 1 = 1 6