Waspada! 104 Warga Pariaman Terjangkit DBD: Ditetapkan Sebagai Kejadian Luar Biasa

Senior Capcus

Capcus.id – Pasca ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah (DBD), Pemerintah Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, menggencarkan kegiatan pengasapan atau fogging.

Pengasapan dilakukan di permukiman, hingga ke dalam rumah-rumah warga.

Selain fogging, pemerintah juga mengencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan dini DBD.

Sejak Januari hingga saat ini, kasus demam berdarah di Pariaman terus meningkat, sehingga pemerintah kota menyatakan status KLB Demam Berdarah.

Tercatat 104 warga Pariaman dinyatakan positif demam berdarah. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat jika dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Penyebarannya hampir merata di seluruh kecamatan yang ada di Kota Pariaman. Tetapi terbanyak ada di Kecamatan Pariaman Tengah, ada sekitar 34 kasus” kata Rio Arisandi, Kabid P2P Dinas Kesehatan Pariamandari.

Kasus DBD di Kota Lain di Indonesia

Kasus demam berdarah juga meningkat di Banda Aceh, Aceh. Penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini tak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga anak-anak.

Menurut data pasien Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, sejak Januari hingga April 2022, ada 27 kasus pasien yang dirawat intensif.

Sedangkan untuk Agustus sudah ada 15 pasien anak yang dirawat, bahkan satu pasien usia remaja meninggal dunia pada Juli lalu. Rata-rata penyakit DBD ini menyerang usia anak sekolah dasar hingga remaja.

Biasanya keluhan yang dihadapi pasien adalah demam tinggi, nyeri sendi serta muntah-muntah jika sudah memasuki fase ketiga atau fase berat.

Meningkatnya kasus demam berdarah juga terjadi di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Sejak awal agustus, RSUD Kotamobagu, dipenuhi pasien demam berdarah dengue yang rata-rata masih anak-anak.

Kini RSUD Kotamobagu mulai kewalahan menerima kunjungan pasien setiap hari. Kondisi ini diperparah dengan penuhnya lima ruangan anak, ditambah empat ruangan tambahan yang di tempati 39 pasien anak.

  BI Keluarkan Uang Baru Tahun 2022, Begini Cara Mudah Cek Keasliannya

Akibatnya sebagian pasien terpaksa harus dirawat di ruangan IGD. Selain menambah ruangan untuk pasien anak rawat inap, pihak rumah sakit juga menambah jumlah kasur di setiap ruangan, tetapi itu tidak cukup untuk menampung jumlah pasien anak yang berkunjung.

Sumber: Kompas TV (23/8/2022)

 

Artikel Menarik Lainnya

Promo Top Up Game Termurah✅

Download Aplikasi Mocipay