Edukasi

Menegakkan Hukum Berarti Menegakkan Kebenaran Dan Keadilan

Menegakkan Hukum Berarti Menegakkan Kebenaran Dan Keadilan – Hidup yang menjunjung tinggi kebenaran Tuhan adalah hidup yang dilandasi oleh kebenaran Firman Tuhan dan menghasilkan buah kebenaran. Tidak ada rasa takut terhadap manusia, kecuali Allah Sang Pencipta, dalam membela kebenaran.

Beberapa hari ini, kita mendengar informasi penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi oleh polisi. Banyak desas-desus tentang melemahnya KPK dan penggunaan POLRI oleh pemerintah. Kedua lembaga ini, KPK dan Polri, sama-sama merupakan lembaga penegak hukum. Sebagai aparat penegak hukum tentunya kita harus menegakkan kebenaran dan keadilan. Namun, mengapa kedua institusi ini tidak bisa bergabung? Individu boleh saja salah dan harus dihukum, tetapi lembaga-lembaga ini tidak boleh mandul dalam menegakkan hukum yang benar dan tidak boleh bertengkar satu sama lain.

Menegakkan Hukum Berarti Menegakkan Kebenaran Dan Keadilan

Ibarat kendaraan bus yang melaju di jalan raya, jangan menyalip bus lain. Kedua institusi ini harus bekerja sama untuk menjaga kebenaran dan keadilan di Indonesia dan tidak boleh dimanipulasi oleh siapapun untuk melakukan sesuatu hanya untuk kepentingan kelompok tertentu.

Ciri Orang Adil Menurut Ajaran Islam: Berpihak Pada Kebenaran

Dalam kitab Yesaya 32:1 tertulis ayat: “Lihatlah, raja akan memerintah dalam kebenaran, dan penguasa akan memerintah dalam kebenaran”, inilah gambaran raja sejati dan pemimpin sejati.

Prinsip raja sejati adalah dia memerintah menurut keadilan, dan prinsip pemimpin sejati adalah memerintah menurut keadilan. Pada hakekatnya, kebenaran dan keadilan berjalan beriringan dan tidak bertentangan satu sama lain.

Raja di sini berbicara tentang pemimpin suatu bangsa atau pemerintahan. Hari ini berarti presiden atau perdana menteri. Presiden harus memerintah dengan benar, ini syarat presiden yang benar di hadapan Tuhan dan rakyat. Jika presiden memerintah menurut pendapat seseorang, itu sangat salah, apalagi jika didasarkan pada kepentingan seseorang atau golongan tertentu.

Kepala semua lembaga pemerintahan juga harus memerintah menurut kebenaran, bukan menurut mereka yang tidak benar. Institusi yang ada harus menjalankan fungsinya sesuai dengan kebenaran dan keadilan.

Ijw: Secangkir Kopi Dalam Posisi Hukum Mewujudkan Keadilan

Selanjutnya, Yesaya 32:8 mengatakan, “Tetapi orang benar mempersiapkan pekerjaan yang mulia, dan melakukannya selalu.” Ia merupakan sumber awal bagaimana sikap dan tindakan manusia akan benar dan adil atau sebaliknya, salah dan tidak adil.

Seorang pemimpin, baik itu presiden maupun pemimpin lainnya, harus memiliki keluhuran budi sehingga apa yang direncanakannya hanya mulia dan selalu bertindak mulia. Jika pikiran kita tidak lagi ditinggikan, tetapi lelah oleh keinginan akan kekuasaan, motivasi kekayaan, ketakutan akan orang, ketakutan akan kemiskinan, ketakutan akan kehilangan, ketakutan akan ini dan itu, maka tentu saja segalanya. yang kita lakukan tidak akan membawa kebaikan bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Hari ini kita belajar prinsip kebenaran dari Alkitab tentang bagaimana memiliki perilaku yang baik dan menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan. Prinsip ini bukan hanya untuk pemimpin, tetapi untuk kita semua, karena sampai batas tertentu dan sedikit, kita adalah pemimpin, yaitu pemimpin untuk keluarga, pemimpin untuk kelompok masyarakat, pemimpin untuk kelompok, dan terutama pemimpin untuk diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus memiliki dan menjunjung tinggi prinsip kebenaran ini sejak awal. Karena sikap seorang pemimpin yang hebat ditentukan oleh sikapnya dalam memimpin dirinya sendiri.

  Pupuk Petani Solar

Semoga kita semua selalu dalam kasih dan rahmat-Nya. Kami berdoa untuk bangsa dan negara kami, Indonesia, agar para pemimpin kami diberikan hati yang kuat seperti “hati singa”, untuk berjalan dalam kebenaran dan keadilan, dan kami sendiri akan hidup dalam kebenaran dan keadilan ini. Tuhan Yesus memberkati, ketika hukum dapat dimanipulasi, tidak ada keraguan bahwa kehancuran menanti. Ketika keadilan dipatahkan, sudah pasti kehancuran menanti. Ketika keadilan dikhianati, tidak diragukan lagi bahwa azab Allah akan datang.

Potret Dan Proyeksi Penegakan Hukum 2020/2021 Di Indonesia

— Masalah peradilan di Indonesia masih menyisakan banyak pekerjaan rumah bagi penegakan hukum. Kehadiran dilema yudisial ini menimbulkan rasa keadilan yang sulit dicapai oleh para pencari keadilan.

Hukum, yang pada dasarnya dirancang untuk mencegah warga melakukan kejahatan dan tirani, secara efektif mati ketika menjadi “pasar” yang dimaksudkan untuk membeli dan menjual. Akibatnya, keputusan pengadilan sering dibuat untuk pihak yang dapat menawarkan harga lebih tinggi.

Baru-baru ini, publik diperlihatkan adegan “kematian keadilan” di negeri ini. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021), majelis hakim yang diketuai Khadwanto, SH yang mengadili Habib Riziek Shihab (HRS) memvonisnya 4 tahun penjara dalam kasus palsu. . Berita dan hasilnya menyebabkan kekacauan

Kalau kita pelajari bahasanya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti chaos adalah chaos, gaduh, gaduh, gaduh, huru-hara.

Potret Suram Penyelesaian Pelanggaran Ham Berat Paniai: Mampukah Pengadilan Menghadirkan Keadilan?

Jika chaos dimaksudkan seperti ini, pasti akan menimbulkan korban jiwa dan kekacauan di masyarakat. Lantas apakah ada korban yang terkena kasus HR5 ini?

Meski pernyataan tersebut dibantah oleh yang bersangkutan dan dibela oleh pengacara, saksi fakta, saksi pidana dan ahli sosiolog yang dihadirkan di persidangan, namun hakim tetap menjatuhkan vonis.

Vonis 4 tahun penjara terhadap HR5 menuai kritik dan komentar tajam dari berbagai lapisan masyarakat.

Menurut saksi ahli sosiologi, Musni Umar mengatakan, awalnya kasus yang didakwakan pada HR5 sehingga dibawa ke pengadilan itu melanggar asas.

Merevolusi Lembaga Penegakan Hukum

(persamaan di depan hukum). Segala hal yang merugikan masyarakat baik pidana maupun perdata dibawa ke ranah hukum untuk mendapatkan keadilan. Sedangkan kasus HR5 diduga dilakukan oleh aparat penegak hukum untuk menangkapnya (Arahjaya.com, 25/06/2021).

  Setiap Penggunaan Uang Pemegang Dana Kas Kecil Harus Mencatatnya Kedalam

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga mengkritik, dia menilai hukuman itu tidak adil dan sangat lucu hanya karena kasus tersebut.

KH Muhyiddin Junaidi, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kementerian Dalam Negeri, menyayangkan putusan hakim tersebut. Ia menilai putusan ini sarat muatan politik, mencerminkan ketidakadilan, sangat tidak adil dan terlalu memaksa, sehingga perlu ditolak, tegasnya dikutip dari suaraislam.id (24/06/2021).

Mengapa kritik ini muncul? Apakah orang tidak nyaman dengan keputusan ini? Tentu saja, publik merasa bahwa keputusan ini telah melukai dan mencederai rasa keadilan mereka. Jika adegan seperti ini terus ditampilkan, ada potensi masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap sistem peradilan suatu negara yang mengaku sebagai “negara hukum”.

Makna Pembukaan Uud 1945 Alinea 1 4, Begini Kandungan Tiap Alinea

Adapun putusan majelis hakim menimbulkan kebingungan dan keresahan masyarakat. Putusan ini sangat berlebihan karena jika penegak hukum benar-benar ingin menegakkan hukum untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran tentang pelanggaran aturan covid, banyak orang yang akan dihukum dan dibawa ke pengadilan. Siapapun yang melanggar protokol kesehatan siap diproses. Adalah fakta bahwa tidak ada berita yang datang ke pengadilan selain dia.

Kebingungan muncul lagi ketika hukuman yang tidak masuk akal tampak selektif. Kasus berita bohong dihukum lebih berat daripada kasus kriminal lainnya seperti penjarahan harta orang, korupsi, narkoba, pembunuhan, dll.

Misalnya, dalam kasus pengacara Pinangki, yang mengaku bersalah menerima suap $450.000 dari Joko Tiandra untuk meninjau fatwa Mahkamah Agung, pencucian uang dan konspirasi. Kasus yang begitu ganas dan jelas-jelas merugikan negara justru diancam hukuman penjara 10 sampai 4 tahun. Masih banyak fakta lain yang terjadi akibat perlakuan yang sama oleh aparat penegak hukum. Ada yang dibebaskan dari hukuman, padahal kejahatannya semakin meningkat.

Lagi-lagi hal ini semakin merusak rasa keadilan masyarakat dan semakin memperlihatkan dua wajah sistem peradilan di Indonesia. Ketidakadilan yang terjadi merupakan pemandangan khas yang bisa disaksikan siapa saja.

Kumpulan Ayat Ayat Alquran Tentang Keadilan Dalam Menegakkan Hukum

Padahal, persoalan sistem peradilan yang berlaku di negeri ini adalah sistem peradilan itu sendiri. Secara khusus, implementasi keadilan sekuler. Dimana peradilan sekular memiliki model pengadilan yang berjenjang dan berbelit-belit, tidak efisien, membuang banyak waktu, tenaga dan uang untuk memberikan peluang kemenangan yang lebih besar kepada para pemilik modal. Mengandung banyak kelemahan, rentan terhadap ejekan dan dapat dikustomisasi sesuai minat. Ujung-ujungnya, lembaga peradilan menjadi celah yang menguntungkan mafia peradilan.

Maka, wajar jika hukum peradilan lebih dikenal dengan istilah “tajam turun” atau “orang lemah untuk pejabat kuat”, sehingga terjadi ketidakadilan yang sistematis.

يٰٓاَيُّهَا ​​​​​​​​الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

  Pengertian Risiko Ambigu Adalah

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah penegak keadilan karena Allah, (ketika) kamu bersaksi dengan adil. Dan jangan sampai kebencianmu terhadap manusia mendorongmu untuk berbuat zalim. Adil. karena (adil) lebih dekat dengan kesalehan. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Apa Arti Penting Hukum Dalam Mewujudkan Keadilan?

Dari ayat ini kita dapat menyimpulkan bahwa keadilan itu dekat dengan kesalehan. Di sisi lain, tidak benar berarti jauh dari saleh. Kesalehan membawa berkat dari surga dan bumi. Di sisi lain, ketidaktaatan menghilangkan berkat.

“Dan jika penduduk negeri itu telah beriman dan bertaqwa, Kami pasti akan memberi mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka menolak (ayat-ayat Kami) dan Kami menghukum mereka seperti yang mereka lakukan.”

Sangat jelas bagi kita bahwa ketidakadilan hukum berujung pada kehancuran. Siapapun diantara kita yang menyenangi ketidakadilan sama saja dengan mencemooh dan ingin merusak.

Keadilan harus ditegakkan dengan seadil-adilnya, seperti yang ditunjukkan oleh Nabi ﷺ. Dalam salah satu khutbahnya, beliau mengingatkan salah satu penyebab kehancuran umat terdahulu sebagai berikut:

Teori Hukum_eddy S O Hareij

“Sebelum Anda, orang akan mati karena ketika mereka mencuri dari kalangan terhormat (pejabat, penguasa, elit sosial), mereka diizinkan, dan ketika orang berpangkat rendah (masyarakat rendah, orang biasa) mencuri, mereka dikenai sanksi.” Demi Allah, jika dia telah mencuri Fatima binti Muhammad, aku akan memotong tangannya.”

Nabi menunjukkan ketegasan tentang kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan hukum. Tidak memihak, tirani bahkan pengkhianatan. Karena dia percaya bahwa hukum itu milik Allah saja.

Pendidikan wacana merupakan sarana pendidikan masyarakat. Silakan kirim tulisan Anda ke media kami. Wacana Pendidikan akan memilih dan menampilkan berbagai naskah dari Anda. Submisi dapat berupa opini, SP, puisi, cerita, sejarah Islam,

Keadilan dan kebenaran menurut alkitab, makalah hukum dan keadilan, hubungan hukum dan keadilan, hukum dan keadilan, logo hukum dan keadilan, pengertian hukum dan keadilan, kata kata keadilan dan kebenaran, kata mutiara hukum dan keadilan, bagaimana peranan lembaga peradilan dalam menegakkan keadilan, menegakkan keadilan, kepastian hukum dan keadilan, asas kepastian hukum dan keadilan