Yang Dimaksud Dengan Modalitas Etika Adalah – 3 PENJELASAN 1: TUJUAN UPAYA MEMASUKI KEMANFAATAN MASYARAKAT BERARTI TERSEDIANYA PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS DAN TERKAIT FOKUS PADA PRIORITAS, PROGRAM DAN METODE DAN TUJUAN PENDANAAN PUBLIK
DIMENSI INI MELIPUTI SISTEM DAN PRINSIP PENYELENGGARAAN PRAKTIK PELAYANAN PUBLIK DENGAN PERHATIAN KHUSUS UNTUK MEMBANGUN LEMBAGA SOSIAL YANG LEBIH BERKEADILAN DUA MODEL NORMATIF: 1. Tatanan Politik Harus mengikuti solidaritas dan subsidiaritas, penerimaan pluralitas sesuai dengan Reciprocity Kekuatan politik diselenggarakan 2. ; keadilan, netralitas, dan perlakuan yang adil
Yang Dimaksud Dengan Modalitas Etika Adalah
5 PENJELASAN 3: TINDAKAN POLITIK DAN PEJABAT PUBLIK HARUS MEMILIKI INTEGRITAS PUBLIK Aktor tetap memegang kendali dalam menentukan RASIONALITAS POLITIK
Permenkes 15 Tahun 2018 Tentang Yankestrad Komplementer
“Integritas Publik = kualitas perilaku seseorang atau organisasi sesuai dengan nilai, standar, dan kaidah moral yang diterima oleh anggota organisasi dalam masyarakat” (haryatmoko, 2011: 72)
1. Mampu memenuhi janji dan kewajiban serta konteks pelayanan publik 3. Mampu memahami tanda-tanda zaman 2. Jujur dan berorientasi pada makna: mampu memadukan visi dan praktik
Pejabat publik harus bertindak sesuai dengan prinsip dasar yang melegitimasi kekuasaan konstitusional pemerintah Prinsip 2 Pejabat publik harus setuju untuk menundukkan keputusan pribadi pada hasil proses hukum dan profesionalisme
Mereka harus bertindak dengan penuh tanggung jawab terhadap atasan dan publik, jujur dan pantas ketika dimintai pertanggungjawaban Prinsip 4 Mereka harus bertindak dengan cara yang kompeten dan efektif untuk mencapai target dalam batas yang telah ditentukan Prinsip 5 Mereka harus menghindari favoritisme, berjuang untuk kemandirian dan bersikap objektif
Membangun Etika Dan Integritas Pejabat Publik
Mereka setuju untuk menggunakan dana publik secara hati-hati dan efisien untuk tujuan yang disepakati Prinsip 7 Mereka harus menjaga kepercayaan dan legitimasi lembaga negara
Agar situs web ini berfungsi, kami mencatat data pengguna dan membagikannya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui Kebijakan Privasi kami, termasuk kebijakan cookie PEMBARUAN NILAI INTI PNS PROFESIONAL POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANJUNGBALAI OLEH : SUWANDA PENGATUR MUDA II/ PIN
RUANG LINGKUP KONSEP AKUNTABILITAS AKUNTANSI PNS MEKANISME AKUNTABILITAS DALAM RANGKA MENJADI AKUNTAN PNS 3 PENDAHULUAN.
Standar Etika Publik Disampaikan Pada Kegiatan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Samarinda, 27 dan 28 Februari 2017
Bagaimana Isi Otakmu, Episteme Membuat Putusan [7] Halaman 2
Deskripsi Singkat Mata kuliah ini membahas tentang konsep standar etika publik, internalisasi standar etika publik dan aktualisasi standar etika publik dalam pengelolaan tugas dan fungsinya.
Tujuan Pembelajaran Indikator Hasil Pembelajaran: Peserta akan mencapai Hasil Pembelajaran: Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta akan dapat menerapkan standar etika publik dalam mengelola pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerjanya. Jelaskan standar etika publik; Menginternalisasi standar etika publik; Penerapan standar etika publik dalam pengelolaan pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja.
Internalisasi standar etika publik; Materi Utama Standar etika publik; Internalisasi standar etika publik; Pembaruan etika publik dalam pengelolaan kegiatan lembaga.
Rata-rata orang mengingat… 20% dari apa yang kita baca, 30% dari apa yang kita dengar, 40% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita katakan, 60% dari apa yang kita lakukan, 90% dari apa yang kita lihat, dengar. , ucapkan dan lakukan sekaligus
Jual Unik Original
Fasilitasi Sorotan Hari 1 Hari 2 Perkenalan dan perkenalan; Penjelasan umum tentang standar etika publik; Pembahasan ‘sesi 1’ (bagian 1); Kesimpulan dan rencana aksi untuk hari ke-2; Evaluasi; Tinjauan singkat kegiatan hari pertama; Diskusi ‘satu sesi’ (bagian 2) Kesimpulan dan rekomendasi (rencana aksi)
Latar Belakang Konsep etika publik berkaitan langsung dengan pelayanan publik, khususnya masalah integritas publik pejabat. Dalam tanggung jawab pelayanan publik, integritas pribadi menjadi dasar integritas publik dengan dua modalitasnya, yaitu akuntabilitas dan transparansi. Etika publik bermula dari keprihatinan akan pelayanan publik yang buruk akibat konflik kepentingan dan korupsi. (Haryatmoko, Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politik, 2013: ix)
Mengapa Kepemimpinan Tingkat 4 mempelajari ini? Administrator dan birokrat tidak dapat menghindari pengambilan keputusan, dan ketika mereka melakukannya mereka harus membuat keputusan etis.
Apa yang terjadi dengan pelayanan publik kita? Pemerintah selalu diasosiasikan dengan gambaran mental penyampaian layanan publik yang lamban, tidak efisien, impersonal (Osborne & Gaebler, 1992, p.14) 2001, p.1) Pemerintah=monopoli=seharusnya tidak mengapa melakukan reformasi, pembaruan, dan perbaikan (Tiihonen , 2004, p.265-268) Inefisiensi, kemalasan, dan buruknya kualitas pelayanan menjadi ciri HAMPIR SEMUA penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia (Dwiyanto et al., 2006, p.6)
Dalam Perspektif Administrasi Publik
Tujuan Umum Reformasi Birokrasi Membangun dan Membentuk Profil Aparatur Negara yang Berintegritas Tinggi Menjaga sikap profesional dan menjunjung tinggi nilai moral (kejujuran, loyalitas dan komitmen) serta menjaga integritas pribadi Produktivitas dan tanggung jawab yang tinggi Kegiatan program harus inovatif dan hasilnya harus optimal, efektif, efisien dalam pengelolaan sumber daya yang ada didukung dengan dedikasi dan etos kerja yang tinggi Kemampuan Memberikan Pelayanan Prima Kepuasan yang dirasakan oleh – masyarakat sebagai hasil kerja birokrasi yang profesional, berdedikasi dan tinggi standar moral dalam melaksanakan tugas
Birokrasi yang Melayani Masyarakat Tujuan Khusus Reformasi Birokrasi Membangun dan Membentuk Birokrasi yang Bersih Birokrasi yang Efisien, Efektif dan Produktif Birokrasi Transparan Birokrasi yang Melayani Masyarakat Birokrasi yang Akuntabel
Definisi Etika mengacu pada prinsip-prinsip yang dengannya itu dievaluasi sebagai baik atau buruk, benar atau salah. Etika mengacu pada standar yang beralasan tentang benar dan salah, dan menentukan apa yang harus dilakukan manusia (Amundsen & Andrade, Etika Sektor Publik, hal.6)
Pengertian etika publik merupakan cerminan dari standar/norma yang menentukan baik/buruk, perilaku baik/buruk, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka pemenuhan tanggung jawab pelayanan publik. (Haryatmoko, Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politik, 2013: 3)
Etika Publik Andi Dj. Konggoasa, Sh. Mh
DIMENSI ETIKA PUBLIK MUTU DAN RELEVAN PELAYANAN PUBLIK TUJUAN ETIKA TANGGUNG JAWAB TRANSPARANSI NEUTRALITAS TINDAKAN INTEGRITAS PUBLIK (Haryatmoko, Etika Publik untuk Integritas Publik)
ETIKA PUBLIK KUALITAS DAN PELAYANAN PUBLIK RELEVAN TUJUAN MODA TINDAKAN TANGGUNG JAWAB TRANSPARANSI NETRALITAS INTEGRITAS PUBLIK Sumber: Haryatmoko, p. 5
Tiga Dimensi Etika Publik Dimensi tujuan dirumuskan dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat yang berarti tersedianya pelayanan publik yang berkualitas dan relevan; Dimensi modalitas (sarana, kebijakan) yang memungkinkan tercapainya tujuan; Dimensi aksi menuntut integritas publik.
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN Pengetahuan khusus, Pengetahuan hukum, Manajemen program, Manajemen strategis, Manajemen sumber daya. KOMPETENSI TEKNIS Segitiga Kompetensi Profesionalisme Etika Pelayanan Publik KOMPETENSI KOMPETENSI KEPEMIMPINAN Manajemen Nilai, Kemampuan Penalaran Moral, Moralitas Pribadi, Moralitas Publik, Etika Organisasi, Evaluasi Penilaian dan Penetapan Tujuan, Hard Management Skill/artab, Gaya Manajemen, Politik dan Keterampilan Negosiasi (Haryatmoko, Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politik, 2013: 5)
Ideologi Dan Aparatus Ideologi Negara
Tiga Dimensi Etika Publik Kompetensi teknis merupakan inti dari profesionalisme pelayanan publik yang meliputi pengetahuan ilmiah yang diperlukan untuk melaksanakan tugas, pemahaman hukum yang baik terkait dengan bidang keahliannya; Kompetensi manajemen difokuskan pada hard skill dan soft skill, yaitu communication skill, negosiasi, budgeting, proses perencanaan, dll; Kompetensi etis ditantang untuk tidak mengorbankan efisiensi.
Standar Etika Publik dalam Kurikulum Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pejabat publik mampu mengemban tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya apabila memiliki tiga kompetensi yaitu teknis, kepemimpinan, etika. Sumber: Haryatmoko, hal. beberapa
Tantangan: Konflik Kepentingan Konflik kepentingan adalah situasi di mana seseorang dalam posisi kepercayaan dan tanggung jawab, seperti politisi, pegawai negeri, eksekutif atau direktur perusahaan atau ilmuwan penelitian medis, pengacara atau dokter, memiliki persaingan profesional. . dan kepentingan pribadi. Dengan kata lain, konflik kepentingan muncul ketika pegawai atau pejabat sektor publik dipengaruhi oleh pertimbangan pribadi ketika melakukan pekerjaannya. (Amundsen & Andrade, Etika Sektor Publik, hal.31)
Tantangan: Konflik Kepentingan Memanfaatkan jabatan publik untuk transaksi bisnis pribadi atau keuntungan sempit lainnya. Aji mumpung Beberapa transaksi suap umumnya terkait dengan penggunaan jabatan publik yang tidak bertanggung jawab. Menerima/memberikan suap Menggunakan pengaruh untuk karir sempit atau kepentingan komersial. Menyalahgunakan kepentingan pribadi (LAN, Etika Publik, hal. 35)
Panduan Justifikasi Penggunaan Modalitas Sumber Radiasi Pengion Untuk Medik
Tantangan: Benturan Kepentingan Sering ada kecenderungan pejabat menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Pemanfaatan fasilitas organisasi untuk kepentingan pribadi Berbagai informasi rahasia yang seharusnya dilindungi sering digunakan oleh sebagian pejabat untuk kepentingan pribadi. Penggunaan informasi rahasia Pejabat yang berstatus ganda sebagai pemilik bisnis swasta sering mendapat keuntungan dari posisi mereka di pemerintahan. Loyalitas ganda (LAN, Etika Publik, hal. 35)
Diskusi Kelompok Etika Kasus Etika Pasien BPJS; Mobil dinas; Pengadaan Barjas; Pengunduran Diri Resmi; Kerja Lembur Pegawai Negeri Sipil; PNS dan Politik Praktis; Rekrutmen Kehormatan; Promosi Keyakinan.
Diskusi kelompok Berikan gambaran singkat tentang kasus/topik yang akan dibahas; Memberikan penjelasan tentang pelanggaran/penerapan etika publik yang terjadi; Mendeskripsikan pihak-pihak yang berkepentingan/terlibat; Memberikan rekomendasi/tindak lanjut atas kegiatan tersebut; Presentasi.
Evaluasi Hari 2 A sampai Z; Ulasan singkat tentang apa yang telah kami lakukan sejauh ini; Mekanisme pencegahan pelanggaran etika publik; Update etika publik di lingkungan kerja;
Apa Itu Kalimat Imperatif, Pengertian Dan Contohnya?
Implikasi ‘Dilema’ Etika Pelayanan Publik di Indonesia Diperlukan kode etik yang berfungsi sebagai alat kontrol langsung terhadap perilaku pegawai atau pejabat dalam bekerja. Kedewasaan dan otonomi etis untuk tidak mengutamakan kepentingan tertentu tanpa mempertimbangkan konteks atau tempat kita bekerja atau berada. Perlindungan atau insentif bagi pelapor, yaitu pihak yang berani membuka rahasia dan menguji pelanggaran etika. (Yeremias T. Keban, Etika Pelayanan Publik: Pergeseran Paradigma, Dilema dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Publik di Indonesia, hlm. 8-9)
Nilai Dasar Etika Publik dalam Hukum ASN Berpegang teguh pada nilai-nilai ideologi Negara Pancasila; Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Melaksanakan tugas secara profesional dan tidak memihak; Mengambil keputusan berdasarkan prinsip kompetensi; Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif; Menjaga dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur; Pertanggungjawaban atas tindakan dan kinerja kepada publik; Memiliki kemampuan untuk melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; Pemberian pelayanan kepada masyarakat secara jujur, tanggap, cepat, tepat, tepat, berdaya guna, berdayaguna dan santun; Mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas; Nilai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama; Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; Mempromosikan kesetaraan dalam pekerjaan; Ini meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan