Capcus.id – Misteri tewasnya Brigadir J sudah berjalan satu bulan sejak 8 Juli 2022 lalu. Hingga kini proses penyidikan masih terus berlanjut.
Tekanan dari masyarakat kepada institusi Polri terus berlanjut agar segera mengungkap segala kejanggalan tewasnya Brigadir J .
Setelah satu bulan berlalu, akhirnya kasus tewasnya Brigadir J mendapat titik terang. Pada hari Kamis, 4 Agustus 2022 lalu, Polisi telah menetapkan Bharada E sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J. Dia dijerat dengan Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP soal pembunuhan dengan sengaja.
Mengutip dari buku Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, pasal 338 KUHP berbunyi “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.”
Polri menyebut Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli 2022, sekira pukul 17.00 WIB.
Daftar Isi
Bharada E Mengubah Pernyataan
Secara mengejutkan, hari ini, tepat satu bulan tewasnya Brigadir J, Bharada E membuat pengakuan baru yang menggegerkan publik.
Melalui pengacaranya, Bharada E mengungkapkan pengakuan baru terkait insiden tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Bharada E disebut menyatakan tidak ada peristiwa baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo. (Dikutip dari: news.detik.com)
Tersangka baru, Brigadir RR, ditetapkan setelah pengakuan baru Bharada E.
Lantas, apakah Bharada E turut serta dalam pembunuhan Brigadir J?
Sempat beredar informasi bahwa Bharada E menembak Brigadir J setelah Brigadir J sudah jatuh bersimbah darah.
Artinya ada kemungkinan bahwa Bharada E tidak turut serta dalam menghilangkan nyawa Brigadir J. Namun informasi itu dibantah oleh pengacara Bharada E, Boerhanuddin.
Bharada E merupakan orang yang pertama kali menembak yang kemudian disusul oleh pelaku lain yang turut menembak.
Tidak terjadi tembak menembak dalam tulisan Bharada E,” kata Boerhanuddin.
Boerhanuddin pun tidak membenarkan soal informasi Bharada E belakangan turun ke lantai 1 setelah Brigadir Yosua sudah jatuh bersimbah darah.
Boerhanuddin menegaskan saat kejadian pembunuhan, Bharada E ada di lokasi.
“Artinya saat Brigadir Yosua masih hidup, Bharada E ada di situ,” lanjutnya.
(Sumber: news.detik.com)
