Atur Pakurmatan Iku Mapan Ana Ing Perangan Pidato Kang Aran – Suka bukunya? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam beberapa menit! Buat flipbook Anda sendiri
Kirtya Basa IX 39 Pesan Moral …………………………………. ……… ………………………………………. .. ……… ………………………………………. .. …….. ………………………………………. .. ……………………… ………………… .. ………… Tugas 2: Menyalin teks menjadi aksara Jawa Kerjakan tugas ini: Bacalah kutipan cerita di bawah ini, dan salinlah ke dalam bahasa Jawa! Nambi, kamu pasti merasa sedih, tapi aku tidak menginginkan itu. Kamu dan aku masih berteman dengan Nambi yang tidak pernah bentrok. Jika ada masalah, jika perlu, saya akan mati. Tapi Nambi, jika kamu tidak setuju dengan kata-kataku, besok atau sekarang, siang atau malam, dan dimanapun kamu berada, aku tidak akan mengganggumu, Nambi! Kegiatan 3: Mementaskan Cerita Kethoprak Bersama Kajian drama tradisional harus dikembangkan dengan cara pementasan, mengomentari pementasan, dan juga menyusun skenario atau naskah drama tradisional. Tugas 1: Menyelesaikan Cerita Kethoprak Ikuti petunjuk di bawah ini! 1) Bentuklah kelompok, setiap kelompok terdiri dari 10 – 15 orang, maka salah satu dari mereka akan menjadi ketua kelompok! 2) Ketua kelompok membagi dan memilih anggota yang akan menjadi sutradara, dan yang akan menjadi aktor/pemain menurut pendapatnya. 3) Bacalah dengan seksama dan pahami teks Kethoprak “Gajah Mada Winisudha” berikut ini, mulai dari dialog, watak dan tingkah laku sesuai dengan tokoh yang diperankan. 4) Peragakan teks naskah bersama dengan kelompok Anda! 5) Catat hasil kinerja Anda sehingga Anda memiliki dokumen.
Atur Pakurmatan Iku Mapan Ana Ing Perangan Pidato Kang Aran
40 Kirtya Basa IX Baca dan hafalkan teks drama ini agar perilakumu menjadi baik nantinya! GAJAH MADA WINISUDA ADEGAN I Gajah Mada : Aku harus bisa.. Aku harus bisa.. Ya allah tolong.. Fatih H Tadhah : Mada.. Gajah Mada : Paman Fatih Harya Tadhah.. .Tolong.. .Faman Katuran Pinarak…! Fatih Tadhah : Sagak kaget aku datang padamu. Gaja Mada: Ketika paman datang pada malam hari, paman Tada masih sakit, dan tidak ada orang yang menemaninya, itu suatu kejutan. Patih H Tadhah : Mada, sakitku tidak seburuk yang terjadi di Mojopahit… Ya, malam ini adalah waktu yang tepat untuk membenahi Mojopahit. Gajah Mada : Paman… Patih H Tadhah : Mada tahu kan saya sudah mengajukan pengunduran diri kepada Pak Prabu Putri, minta mundur dari jabatan Mahapatih Mojopahit… dan Pak Prabu Putri setuju… Gajah Mada : Maukah pamanmu mengundurkan diri? Fatih Tadhah : Benar, saya semakin tua, badan saya lemah, pemikiran saya tidak jernih, saya tidak terlalu cepat dan kondisi mujupahit membutuhkan pemimpin yang kuat untuk keberhasilan mujupahit. Pertama mada, segaa… peran paman juga berubah… Gajah Mada: Saya?
Pengertian Purwaka Dan Penjelasan Struktur Pidato Bahasa Jawa
Kritiya Basat 41 Fatih Tadhah : Iya… Ggah Mada : Tidak ada om. Kalau tidak selesai, akan saya perbaiki suasana Mojopahit. Fatih Tada: Gan? Gajah Mada: Pundak saya tidak kuat untuk menyandang posisi Mahapath di Mojopahit. Masih banyak orang yang lebih berhak, di antaranya Nyakas Phankara Vilvatikta, Mahamenri Hindo Janardana, Mahamentri Sirikan Dia… Fateh Tadhah : Dari sudut pandang saya, tidak ada nilai di sini, kecuali Anda, Mada. Gajah Mada: Paman. Patih H Tadhah : Mada, jujurlah tentang kepribadianmu… Yang saya pahami dan rasakan adalah kekuatan, kekuatan dan semangat seorang prajurit yang seharusnya luar biasa. Bahkan ketika Anda seorang prajurit, Anda memiliki impian untuk menjadi seorang pemimpin sejati. Kalau sudah diangkat jadi ketua pasti berambisi lebih tinggi untuk jadi senapati dll… dari ekspektasi saya dan kalau tidak menengok ke hati… Gaja Mada pasti berambisi untuk jabatan Mahapati Mujupahit. .. Gaja Mada : Belum terlambat bagi saya untuk menebus kesalahan, paman Hariya Tada… Fatih H Tada : Mada, jujurlah dengan suara hati Anda. Gajah Mada: Saya… Patih H Tadhah: Mada… Adegan II Tribuwana TD: Paman Patih Harya Tadhah, setelah saudara Jayanegara, saya yang memimpin, tetapi Mojopahit tidak tenang, dia malah lebih dan Pertengkaran pun semakin banyak… Semakin banyak om Fatih Harya Tadhah memintanya untuk mundur, kenapa tidak saya jadikan Mujupahit? Patih H Tadhah : Pak Prabu Putri, saya sudah lemah dan tua, sudah saatnya Mojopahit menyemangati para pemuda dan pemudi untuk bangkit dari para guru, andalkan benteng untuk membawa kedamaian negeri Mojopahit menuju kesuksesan.
42 Kritya Basa T. Tribvana TD: Sebaiknya begini, tapi om, “pemberontakan” Sadeng dan Keta belum selesai. Perlu perhatian lebih agar bisa segera selesai, anak muda belum siap memikul tanggung jawab yang berat. Patih H Tadhah : Pak Prabu Putri, makanya saya mundur karena saya punya visi siapa yang bertanggung jawab, dan saya yakin dia bisa membawa perdamaian ke Mojopahit. Tribuwana TD: Siapa om? Fatiha Tadhah: Gaha Mada… Ra BaniK: Menurut perintah raja, Gah Mada adalah orang yang tidak jelas garis keturunannya, banyak bangsawan yang pantas duduk di peringkat Mahafatiya.Jika seseorang memilih Goj Mada, akan ada pasti banyak orang yang tidak mengikuti perintah Mada karena kecewa dan merasa terhina, karena perintah anak tadi malam yang belum kehilangan pupuk lampuyang Ra Kambar : Tuhan semesta alam…. , terlepas dari itu, kebijaksanaan Rabi Fatih Harya Tadaha hanya mendapat penghormatan dari keluarga Gajah Mada sudah lama dekat dan Gusti Fatih Harya Tadaha, kehilangan sukunya, maka bukan tidak mungkin Gusti Harya Tadaha menjaga Gah MDA. Fatih Tadhah: Jangan marah dan cepat menyalahkan diri sendiri atas sesuatu yang tidak benar… Kita semua berbicara atas dasar apa yang buruk. Ra Beniak: Apa dasarnya? Fatih H. Tadaha: Inilah suara-suara pemberontakan. Siapa yang bisa minum? Siapa yang bisa menyelamatkan Raja Jayanegara di Bedander? Organisasi Kesehatan Dunia? Astaga…! Ya, hanya Gajah Mada yang bisa menekan pemberontakan dan menyelamatkan Raja Jayanegara tanpa menumpahkan darah para prajurit. Saya tahu Gag Mada masih rendah pangkatnya, tapi saya yakin Mada adalah pendekar yang tidak hanya kuat dan tangguh, tapi pendekar yang penuh gosip… Ra Qambar: Gusti Fatih Hariya Tadhah… Tribuwana TD : Cukup…. Mojopahit tidak butuh pengaduan PNS
Kirtya Basa IX 43 untuk membenarkan pendapat mereka sendiri. Saya bisa menilai benar dan salah. Dan saya menemukan siapa yang memiliki hubungan dengan orang-orang ini. Astaga…! Gajah Mada : Apakah ini perintah dari Tuan Prabu Putri? Tribwana TD: Bagaimana perasaan Anda jika berperan sebagai paman dari Fethiah Haria Tadhah? Gajah Mada: Pak Prabu, saya…..Adityawarman ada di sini…. Adityawarman: Saya yang datang… Tribuwana TD: Yayi Adityawarman, bagaimana perasaan duta Mojopahit di Sadeng? Adityavarman : Saya ingin mengatakan, Pak Prabu,… kunjungan saya ke Sadeng tidak diterima sebagai duta kerajaan, tetapi saya hanya diperlakukan sebagai kebutuhan para pangeran dan patih Sadeng. Tribuwana TD: Ternyata Sadeng salah… Adityawarman: Tidak hanya itu, Adipati, Nayaka, dan saya bersatu dalam tekad untuk memerdekakan Sadeng. Tribuwana TD: Mandiri? Paman Tada, ternyata Sadeng tidak bisa bicara dengan Aris, harus dipukul dengan perang. Fatih Tadhah : Jika itu kehendak Yang Mulia Prabu Putri, saya akan mengikuti. Tribuwana TD: Gajah Mada, siap-siap prajurit Bayangkara, misalkan di Sadeng, tapi sebelum berangkat, lulus dulu dan jadi Patih Amangkubumi Mojopahit. Gajah Mada : Tuan Baginda, apapun yang terjadi, saya ingin jabatan Adipati, kelulusan bisa dicari nanti. Perkenankan saya untuk menyelesaikan masalah Sadeng terlebih dahulu, karena itu adalah tanggung jawab saya kepada kepala Bayangkara, Mojopahit. Ra Bniak: Gusti Prabu, jangan bicara tentang Gaja Mada. Saya juga punya tanggung jawab dan saya juga bisa menunjukkan dukungan saya untuk Mojopahit. Ra Kambar: Jadi, akulah rajanya… Fatih Tadah: Banyak… Kembar… Seberapa lengkap sikapmu?
44 Kirtya Basa IX Atas perkenan. Ra Banyak: Saya bangga bertemu dengan Anda, perhatian harus diberikan pada situasi di Majafhit… Tuanku Raja mengucapkan selamat jalan… Ra Kembar dan Ra Banyak berangkat mengunjungi Gajah Mada. Tribuwana TD: Gajah Mada, Mojopahit tidak butuh orang yang tidak bicara. Saya mengatakan kepada raja Mojopahit, hanya Gajah Mada yang menjadi duta saya untuk melindungi badai Sadeng. Gajah Mada : Perintah Sendika, mohon pamit, tolong beri saya lebih banyak berkat… Tribuwana TD: Berkat saya mengalir… Adegan III Ra Banyak: Adipati Sadeng, genggam tanganmu dan bawa tanganmu ke Mojopahit. Adipati Sadeng : Saya tidak mau sujud… Saya belum siap karena Sadeng harus mandiri, saya tidak ingin Sadeng menjadi jajahan, Prabu Putri Tribuana Tunga Devi.. Semua abdi dalem datang ke pelaminan hari ini, dan Gajah Mada juga datang. Gajah Mada dapat menyerap sungai Keta dan Sadeng. Tribuwana TD: Gajah Mada, Anda benar-benar prajurit yang luar biasa. Saya, ratu Mojopahit, tidak akan menerima permintaan itu karena mulut Anda dapat menyerap rasa sakit raja Mojopahit…. Arya Tadah: Yang Mulia, hubungan antara Mojopahit dan raja damai, saya, Arya Tadah, menjawab Pembahasan tentang pengunduran diri saya di hadapan Tuhan, karena sudah saatnya Mojopahit dipimpin oleh pemuda. Tribuwana TD: Semuanya dilakukan untuk kepuasan paman saya, yang saya minta kepada Ratu Mojopahit untuk menulis surat. Biarkan saya membaca paman.
Rpp Kelas 9
Kirti Basa 9, 45 Arya Tadda: Tolong beri tahu saya perintah raja Magofa, ini permintaan Fateh Amangbumi Arya Tadda, yang merupakan visi para pangeran, di hari kejayaan ini, saya katakan: Sekali. Rehning telah mencapai akhir hayatnya dan terlihat jelas bahwa dia telah meninggal dunia di usia tua. Kedua, karena ukuran pelabuhan yang sulit dibebani raja, saya putra Gajah Mada yang akan diangkat menjadi Patih Amangkubumi Mojopahit. Jadi pendetamu memiliki semua perintah